Rabu, 08 Juni 2011

analisis naskah drama


tugas

Analisis Naskah Drama
Waktu Perempuan” Royal Ikmal”



Logo Unhalu_Colour 10
 







OLEH


LA ODE HARIS IDRIS                 :           A1D1 08 069

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010


Analisis naskah drama Waktu perempuan karya Royan Ikmal
A.      Struktur dan plot
eksposisi
Drama waktu perempua  ini memiliki empat adegan, tokoh yang ada di dalamnya terdiri atas pemuda 1, pemuda 2, perempuan 1, perempuan 2, dan perempuan tua. Tema dari drama ini adalah tentang peran perempuan dalam kehidupan.
Pemuda 1 adalah seorang lelaki yang terus bersenang-senang, dan ia telah tenggelam di dalam  kesenangan yang tidak sejalan dengan agam itu. Hingga akhirnya ia sadar dengan apa yang dia lakukan.
Pemuda 2 adalah seorang lelaki yang ingin selalu menang dan bersenga-senang dengan cara yang salah, ia dalah pemuda yang egois akan segala hal.
Perempuan 1 adalah seorang wanita yang hidup dalam keputus asaan , bahwa ia tidak dapat melihat kehidupan dan selalu saja sengsara.
Perempuan 2 adalah tokoh yang bias dikatakan berbanding terbalik dengan perempuan 1 ia adalah wanita yang tegar dan kuat menghadapi para lelaki yang selalu berkuasa dan egois.
Perempuan tua adalah tokoh yang berperan sebagai orang yang memberikan kesadaran kepada pemuda 1 hingga ia sadar dengan perbuatannya.
Sedangkan manusia terbalilk adalah tokoh yang selalu mengajak tokoh yang lainnya kejalan yang salah, ia selalu ingin bersenang-senang dengan cara yang salah itu.
Latar dari drama ini adalah berlatarkan  sebuah gubuk yang terletak di pinggir  jalan.
Komplikasi
Komplikasi pada drama ini terletak pada pemuda satu yang pada awalnya belum mendapatkan jati dirinya, ia selalu berbuat sesuatu yang salah ia selalu menghalalkan segala cara. “…menghalalkan segala cara juga sangat menyenangkan (membersihkan badan denngan air dari botol”. Hingga membuat perempuan 1 putuh asa menjalani hidupnya, Karena pemuda satu dan pemuda 2 selalu memperbudak wanita seperti dirinya, wanita sepertinya selalu dianggap rendah orang para lelaki. “ aku hamper tidak dapat melihat cahaya, setiap aku berjalan semua terasa gelap,…” sementara itu manusia terbalik selalu mengajak para tokoh untuk bersenang-senang dengan jalan yang ia lalui.” ...aku akan memberikan yang susah kamu dapatkan…”. Dalam drama ini menurut saya adegan satu dan adegan dua masih termasuk komplikasi ini bias di lihat pada setia[ dialog yang ada pada adegan dua. Pada adegan dua pemuda satu masih tetap mencari-cari jati dirinya, ia masih mencari tujuan hidupnya, melalui petunjuk perempuan tua yang ia temui di jalan, sementra itu perempuan 2 juga selalu bergojolak untuk tetap berpendirian pada anggapannya tentang perempuan yang tak bisa diperbudak. “ bu aku lapar ! berikan aku  ibu debu tanganmu…”. “ keringat dan debub tanganku hanya bias akau dapatkan jika aku berbuat sesuatu…”
Klimaks pada drama ini di tunjukan oleh beberapa dialog dalam drama yang terletak pada adegan 3, bahwa perempuan dan pemuda berdepatkan masalah siapa yang berkuasa, serta manusia terbalik semakin merayu para tokoh dalam drama agar mengikuti dia, dalam adegan ini terjadi perdebatan hebat antara pemuda 1 dan pemuda 2. Pemuda 1 tetap pada pendiriannya yaitu semua yang ada karena lelaki, bukan karena perempuan, sebaliknya juga perempuan 2 seperti itu.resolusi dan konklusi dalam drama ini bahwa perempuan 1,2 kecewa karena pemuda 1,2 meninggalkan mereka tanpa mengikuti kata-kata mereka, sementara para pemuda itu pergi dengan hati yang gembira. Konklusinya adalah perempuan tua berkata bahwa semua mahluk hidup akan kembali menjadi tanah, karena semua berasal dari tanah”...tanah akan kembali menjadi tanah dan ia berlaku pada semua yang namanya mahluk hidup…”.
Plot
Pada adegan 1 yang membuat pr 1 menjadi lemah adalah karena perbuatan pm 1, sedangkan pada adegan 2 pm 1 menjadi sadar akan perbuatannya karena kata-kata pr tua pada adegan 3 pr 1,2 menjadi kecewa karena pm 1,2 pergi tanpa mkendengarkan perkataan mereka dan pada degan 4 perempuan tua menyelasaikan semua, bahwa yang dari tanah akan menjadi tanah pada saatnya nanti.
Karakter
Pemuda 1 pada awalnya adalah orang yang sangat egois selalu bersenang-senang tanpa memikirkan perasaan orang lain. “ membuat perut buncit adalah hal yang sangat menyenangkan menghalalkan segala cara juga sangat menyenangkan…” dari kutipan dialog ini bisa di ketahui bahwa pemuda ini adalah orang yang selalu menghalalkan segala cara, selalu berbuat yang salah, hingga akhirnya pemuda ni sadar ketika ia bertemu perempuan tua.” … aku harus bekerja keras agar aku bbisa menemukan debu tangan dan keringat badanku untuk hidupku”
Pemuda 2 adalah tokoh yang berwatak teguh pada apa yang di yakininya, ia keras kepala ,meskipun hal yang diyakinya itu adalah hal yang salah. “…kuncinya adalah bersenang-senang, dan itu akan mennuntun kita pada apa yng kita mau.”. Watak dari perempuan 1 adalah orang yang cepat putus asa akan apa yang dialaminya” aku hamper tidak dapat melihat cahaya, setiap aku berjalan semua terasa gelap, aku hanya mempunyai cahaya merah tapi rasanya sangat perih bila aku keluarkan”. Sementara itu perempuan 2 memiliki watak yang hamper sama dengan pemuda 2 sama-sama keras kepala. Tak ingin mengikuti perkatan orang lain, dan menganggap bahwa dialah yang paling benar” ini adalah detak jnatungyang telah lama berdenyut menanti untuk diredakan”. Sementara itu terjadi kontras antara perempuan tua dan manusia terbalik, jika perempuan tua selalu ,menuntun semua tokoh untuk berjalan kearah yang benar agar tak melakukan hal yang di haramkan agama, sementara manusia terbalik selalu mengajak tokoh yang lain untuk selalu bersenang-sengan tanpa memikirkan hal yang lain. “…aku akan memberikan apa yang susah kau dapatkan..”.
Motivasi
Motiv yang terdapat dalam drama ini adalah motiv tentang kebebasan pertiakain yang terjadi antara tokoh terjadi karena ingin bebas tanpa ada batasan antara perempuan dan laki-laki, serta bisa juga di katakana bahwa motiv ingin hidup sejahtera, karena keinginan tokoh pemuda 1 untuk selalu sejahtera ia menghalalkan segala cara, ia ingn membuncitkan kantong dan perutnya. Dalam realitasnya bahwa tokoh ini selalu mengambil hak milik orang lain, seperti korupsi. Kemudian tokoh ini sadr akan jalan yang di laluinya, bahwa untuk bisa sejahtera maka harus bisa bekerja sendiri tanpa mengambil hak milik orang lain, ia harus makan dan minum dengan debu dan keringat dari dirinya sendiri, di lain pihak tokoh perempuan tak ingin bergantung pada lelaki, bahwa tanpa lelaki mereka juga bisa hidup, mereka bisa bekerja tanpa bergantung pada suami atau ayah mereka, mereka tak ingin dipandang sebelah mata saja.
Hingga bisa dikatakan bahwa pada dasarnya para tokoh ingin hidup sejahtera namun ada yang menempuh cara yang benar dan yang salah, permpuan tua berjalan di jalan yang benar sementara manusia terbalik dijalan yang salah.
Tema yang ada dalam drama ini adalah peran perempuan dalam kehidupan. Karena dalam drama ini perempuan selalu di anggap rendah, bahwa mereka hanay bisa di dapur dan melayani suami, mereka tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah sendiri. Hingga muncul perlawanan dari sosok perempuan 2 yang tak ingin terkekang oleh para lelaki.
Dari analisis diatas dapat dikatakan bahwa pesan yang diberikan kepada pembaca taupun penonton adalah agar mereka tidak memandang sebelah mata kaum perempuan, bahwa mereka juga punya hak dalam kehidupan, mereka juga ingin bebas tanpa tergantung pada ayah atau suami mereka. Serta pesan yang lainnya ada pada sosok pemuda 1 dan 2, agar tidak semena-mena terhdapa perempuan, agar bekerja, menikmati sesuatu dari hasil kerja sendiri, tidak merampas hak milik orang lain.

1 komentar: